Kemasan, Waktu/Musim Pemetikan dan Grade Teh

Rabu, 24 Februari 2010

Hi semua, sekarang aku mau menceritakan jenis-jenis kemasan teh, waktu/musim pemetikan dan grade teh. Yuks mari kita mulai dari jenis-jenis kemasan teh terlebih dahulu.


Jenis-jenis Kemasan Teh


Teh celup.
Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh, tapi pencinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup. Sari Wangi adalah perintis teh celup merek lokal di Indonesia.

Teh seduh (daun teh)
Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran teh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain.

Teh yang dipres
Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan. Teh pu erh dijual dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang sudah dipres mempunyai masa simpan yang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.

Teh stik

Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.


Teh instan Tebal
Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.

Musim atau Waktu Pemetikan.


First flush atau pemetikan pertama.
Daun teh dipetik pertengahan Maret setelah hujan musim semi, warna air seduhan sangat terang dengan aroma yang lembut.

Second flush atau pemetikan kedua.
Daun teh dipetik di bulan Juni, air seduhan berwarna kuning sawo dan terasa lebih sepat. Musim pemetikan kedua menghasilkan teh Darjeeling kualitas tertinggi yang dikenal memiliki aroma "muscatel", karena aroma wangi yang "manis" seperti anggur muskat.

Autumnal flush atau pemetikan musim gugur.
Daun teh dipetik di musim gugur setelah musim hujan, air seduhan memiliki aroma yang keras dan sering dijadikan milk tea (teh susu). Mutu lebih rendah dibandingkan dengan teh yang dihasilkan dua musim pemetikan sebelumnya dan harganya lebih murah.

Grading Tea

Sebelum kita bicara tentang grade teh, kita bicara tentang perbedaan antara loose-leaf dan teh celup terlebih dahulu. Loose-leaf biasanya terdiri dari whole leaf atau broken leaf. Lalu teh celup biasanya berisi fannings dan dust. Setelah pemprosesan, dauh teh di sortir atau diberi tingkatan dari yang paling terbaik hingga yang paling jelek. Banyak orang berpikir grade teh yang tertera pada kemasan adalah penjelasan jenis-jenis teh, padahal grade teh yang tertera sebenarnya adalah tingkatan daun teh berdasarkan ukuran dan kondisinya.

Tingkatan teh yang diberikan sebenarnya lebih mengarah kepada seni teh itu sendiri daripada teknologinya. Ukuran harus ditetapkan dengan benar pada setiap tingkatan teh, karena smaller dan broken leaf lebih cepat masak dibandingkan dengan whole leaf. Dan whole leaf itu kualitasnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan broken leaf. Whole leaf rasanya lebih berasa dibandingkan dengan yang lain.

Nah berikut ini grade teh dari yang terbesar hingga yang terkecil:


Whole Leaf
S (Souchong) : Biasanya berasal dari kuncup teh keempat yang berarti berasal dari pemetikan dengan cara kasar. Ini merupakan daun teh kualitas rendah.

FOP (Flowery Orange Pekoe): FOP itu adalah ukuran daun teh bukan nama jenisnya. Flowery sebenarnya mengarah kepada bentuk daun teh yang menyerupai bunga yang sudah dihancurkan.

OP (Orange Pekoe) : Orang sering salah mengira bahwa Orange Pekoe ini adalah jenis teh yang memiliki rasa jeruk, padahal OP ini adalah ukuran dari daun teh itu sendiri tidak ada kaitanya dengan rasa jeruk. OP merupakan ukuran teh dengan kualitas yang terbaik karena daun tehnya lebih menggulung dibandingkaan FOP.


Broken Leaf
P (Pekoe) : Ini adalah ukuran besar dari broken leaf grade. Biasanya P itu tidak berisi kuncup bunga teh.
BOP (Broken Orange Pekoe): Daun teh dihancurkan hingga menjadi serpihan yang berbentuk persegi.


Fannings dan Dust
Fannings : Ukuran ini biasanya sering ditemukan pada teh celup. Nama fannings itu sendiri berasal dari cara kuno yang memisahkan daun teh yang kecil-kecil dari daun teh besar dengan mengunakan kipas angin.
Dust : Ini adalah grade teh yang paling terbaik. Bentuknya hampir menyerupai seperti bubuk.


Modifikasi Tambahan
T (Tippy): Modifikasi ini digunakan pada whole leaf dan broken leaf grade untuk menyatakan bahwa dalam kemasan tidak terdapat pucuk daun teh.
G (Golden): Menjelaskan warna dari kuncup atau pucuk teh. Dan ini bisa menjadi pertimbangan yang menguntungkan dalam memilih teh.


Dalam memberi grade pada whole leaf, biasanya dimulai dari tingkatan yang terendah terlebih dahulu yaitu PS (Pekoe Saouchong) hingga tingkat yang paling tinggi. Lalu baru kemudian dimodifikasi seperti GFOP (Golden Flowery Orange Pekoe) yang menandakan kualitas yang lebih tinggi lagi.


Setelah itu, biasanya dimodifikasi lagi seperti FTGFOP (Finest Tippy Golden Flowery Orange Pekoe) artinya cari sendiri yaa dari penjelasan diatas itung-itung buat latihan hehe! Nggak cuman itu loh kadang-kadang dimodifikasi lagi menjadi SFTGFOP (Special Finest Tippy Golden Flowery Orange Pekoe) Fiuh! Panjang dan beribet banget yaa hehe!


Oia banyak kata yang nggak aku terjemahkan ke bahasa Indonesia, hal ini aku sengaja aku lakuin biar memudahkan untuk mengingat istilah-istilahnya karena pada kemasan teh biasanya nggak ada terjemahan bahasa Indonesianya hehe! Jangan lupa yaa setiap membeli teh dilihat grade dan waktu pemetikannya. Kalau kemasan, itu tergantung selera masing-masing.

2 komentar:

  1. Mas-Raden mengatakan...:

    thats so good, very nice. . .

    i like it
    hi from mas raden

  1. anisadh mengatakan...:

    makasi info nya.. sangat bermanfaat

    check my new post
    http://anisadh.blogspot.com

Posting Komentar